Trading Itu Proses yang Sistematis – Begini Cara Kerjanya

Trading sering digambarkan sebagai jalan menuju kekayaan oleh para ahli internet saat ini yang berusaha mengeksploitasi pengetahuan publik yang relatif terbatas tentang praktik tersebut.


Namun, seperti bisnis lainnya, perdagangan aset keuangan melibatkan penerapan proses sistematis yang dimulai dengan mempelajari aturan dasar keterampilan dan kemudian mengikuti pendekatan disiplin untuk melaksanakan transaksi dengan cara yang dingin dan tidak berperasaan.

Sebagian besar dari mereka yang berpartisipasi dalam komunitas trading harian yang berhasil dalam usaha ini setuju bahwa pendekatan sistematis ini meningkatkan peluang keberhasilan, dan dalam artikel ini, kami menguraikan beberapa langkah yang biasanya diambil oleh pedagang ketika mengevaluasi transaksi potensial.

1 – Analisis lingkungan makro

Sebagian besar pagi hari dimulai bagi para pedagang untuk melihat apa yang terjadi di tingkat makro di pasar. Ini melibatkan analisis situasi di indeks saham global utama atau untuk aset yang paling relevan dalam kelompok tertentu.

Lingkungan makro juga dapat mencakup perubahan faktor ekonomi makro di garis lintang utama seperti Amerika Serikat seperti pekerjaan, suku bunga, inflasi dan hal-hal serupa lainnya.

Gagasan di balik praktik ini adalah untuk mengikuti pepatah “berdagang dengan tren” yang telah teruji waktu, yang menekankan pentingnya tidak menempatkan perdagangan yang bertentangan dengan arah pasar secara keseluruhan.

2 – Lakukan analisis teknis pada alat

Analisis teknis adalah sistem yang melibatkan evaluasi pergerakan harga aset keuangan tertentu untuk menentukan arah harga yang akan diambil di masa depan. Analisis teknis juga cenderung mengevaluasi bagaimana volume perdagangan berperilaku, dan metode yang lebih maju mencakup informasi dari struktur pasar seperti spread bid dan ask serta volume pesanan beli dan jual.

🔥 Trending:  Cara Preorder iPhone 13 dan iPhone 13 Pro - Ini Harganya

Analisis ini diperlukan untuk membuat tesis tentang apa yang mungkin dilakukan harga aset di masa depan. Penting untuk dicatat bahwa analisis teknis tidak dimaksudkan untuk memprediksi apa yang akan terjadi. Sebaliknya, ia menganalisis skenario yang paling mungkin berdasarkan data masa lalu.

3 – Periksa pemicu potensial

Pemicu adalah peristiwa yang memiliki kemampuan untuk memulai, membalikkan, atau mempertahankan tren harga. Pemicu tersebut dapat berupa berita, perubahan lingkungan makro, perubahan material pada status aset yang mendasari, dan perkembangan serupa lainnya.

Nama tersebut berasal dari fakta bahwa itu dapat diambil sebagai “batu loncatan” untuk validasi lebih lanjut atau pembatalan tesis tertentu tergantung pada sifat peristiwa dan dampak yang diharapkan.

4 – Tetapkan tujuan masuk dan keluar

Setelah pedagang mengidentifikasi peluang, sistem akan meminta target masuk dan keluar. Target masuk biasanya harga di mana sinyal beli atau jual dipicu yang memberikan rasio pengembalian terhadap risiko yang tinggi.

Sementara itu, target keluar adalah harga di mana pedagang akan merasa bahwa perdagangan telah memenuhi skenario paling optimis untuk instrumen keuangan. Beberapa trader menggunakan trailing stop-loss order untuk menghindari pengambilan keuntungan lebih awal jika harga terus naik di atas harga keluar.

Di sebagian besar sistem, perdagangan diterima dan posisi dibuka hanya jika sesuai dengan imbalan minimum yang diperlukan untuk tingkat risiko yang diasumsikan – yaitu, kerugian maksimum yang bersedia diambil oleh pedagang.

5 – Mengadopsi Strategi manajemen risiko yang tepat

Strategi manajemen risiko lebih penting daripada potensi keuntungan yang dapat diperoleh pedagang melalui operasi di mana ia berpartisipasi. Alasan untuk ini adalah bahwa manajemen risiko yang tidak tepat dapat menyebabkan kerugian yang cepat dan parah.

🔥 Trending:  Apple Bekerja Sama Membuat Mobil Listrik Dengan Hyundai

Beberapa teknik manajemen risiko yang lebih relevan meliputi:

  • Tempatkan perintah stop-loss untuk semua posisi terbuka.

Tentukan ukuran setiap posisi pada 5% atau kurang dari total portofolio.

Hindari membuka perdagangan yang sangat berkorelasi. Misalnya, membeli saham minyak dengan minyak berjangka.

6 – Analisis hasilnya

Proses mengiris perdagangan masa lalu sangat penting bagi pedagang untuk memahami apa yang salah atau apa yang berhasil untuk terus menyesuaikan sistem untuk meningkatkan tingkat keuntungan dan keuntungan.

Proses ini dimulai dari atas ke bawah. Jika seseorang mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan sebelumnya, evaluasi menyeluruh dapat dilakukan setiap hari untuk memeriksa apa yang telah terjadi. Tes ini melibatkan mengajukan pertanyaan seperti:

Apakah analisis keseluruhan benar?

Apakah evaluasi teknisnya akurat?

Apakah posisi ditutup lebih awal dari yang diharapkan?

Apakah kebijakan manajemen risiko dibawa ke surat itu?

Intinya…

Menjadi trader yang menguntungkan bukanlah hal yang mustahil, tetapi hal itu membutuhkan tingkat disiplin, keahlian teknis, dan pemikiran metodis yang adil. Langkah-langkah di atas seharusnya memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pemula tentang seperti apa perdagangan dalam praktiknya untuk menghilangkan mitos dan kebohongan bahwa pendidik online biasanya bersedia membayar untuk menjual kursus mereka.

* Ikuti Berita dan Info Menarik Lainnya di Google News