Cara Menghitung Return on Investment dan Contohnya 2024

Return on investment atau ROI adalah ukuran yang digunakan untuk menilai seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari sebuah investasi.


ROI sangat penting bagi investor untuk menentukan apakah investasi tersebut layak untuk dilakukan atau tidak. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung ROI dan beberapa contohnya.

Apa itu Return on Investment?

Sebelum kita membahas cara menghitung ROI, mari kita pahami dulu apa itu ROI. ROI adalah rasio antara keuntungan dengan biaya investasi. ROI dihitung dalam persentase dan menunjukkan berapa banyak keuntungan yang diperoleh dari investasi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan investasi tersebut. Semakin tinggi ROI, semakin besar keuntungan yang diperoleh dari investasi.

Cara Menghitung Return on Investment

Cara menghitung ROI sangat sederhana. Berikut adalah rumus dasar untuk menghitung ROI:

ROI = (Keuntungan – Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%

Dalam rumus tersebut, “Keuntungan” adalah jumlah uang yang diperoleh dari investasi dan “Biaya Investasi” adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk melakukan investasi tersebut.

Sebagai contoh, Anda membeli saham seharga Rp. 10 juta dan setelah satu tahun, Anda menjual saham tersebut dengan harga Rp. 12 juta.

Biaya lain yang dikeluarkan untuk melakukan investasi adalah Rp. 500 ribu. Maka, berapa ROI yang Anda peroleh dari investasi tersebut?

🔥 Trending:  Harga Emas Hari Ini 17 Februari 2023: Global Meredup, Antam Belum Bergerak Banyak

ROI = (12.000.000 – (10.000.000 + 500.000)) / (10.000.000 + 500.000) x 100% = 20%

Dalam contoh di atas, ROI yang diperoleh adalah sebesar 20%. Artinya, keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut adalah 20% dari biaya yang dikeluarkan untuk melakukan investasi.

Contoh Penghitungan ROI

Berikut adalah beberapa contoh penghitungan ROI untuk beberapa jenis investasi:

Contoh 1: Investasi Saham

Anda membeli saham seharga Rp. 5 juta dan setelah enam bulan, Anda menjual saham tersebut dengan harga Rp. 6 juta. Biaya lain yang dikeluarkan untuk melakukan investasi adalah Rp. 200 ribu. Maka, berapa ROI yang Anda peroleh dari investasi tersebut?

ROI = (6.000.000 – (5.000.000 + 200.000)) / (5.000.000 + 200.000) x 100% = 14,29%

Dalam contoh ini, ROI yang diperoleh adalah sebesar 14,29%.

Contoh 2: Investasi Properti

Anda membeli sebuah rumah seharga Rp. 1 miliar dan setelah dua tahun, Anda menjual rumah tersebut dengan harga Rp. 1,2 miliar. Biaya lain yang dikeluarkan untuk melakukan investasi adalah Rp. 100 juta. Maka, berapa ROI yang Anda peroleh dari investasi tersebut?

ROI = (1.200.000.000 – (1.000.000.000 + 100.000.000)) / (1.000.000.000 + 100.000.000) x 100% = 8%

Dalam contoh ini, ROI yang diperoleh adalah sebesar 8%.

Contoh 3: Investasi Deposito

Anda menyetor uang sebesar Rp. 100 juta ke dalam deposito dengan bunga 5% per tahun. Setelah satu tahun, Anda menarik uang tersebut dan mendapatkan bunga sebesar Rp. 5 juta. Biaya lain yang dikeluarkan untuk melakukan investasi adalah Rp. 0. Maka, berapa ROI yang Anda peroleh dari investasi tersebut?

ROI = (5.000.000 – 0) / 100.000.000 x 100% = 5%

Dalam contoh ini, ROI yang diperoleh adalah sebesar 5%.

Pertanyaan Terkait Seputar Cara Menghitung Return on Investment dan Contohnya

Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi ROI?

Ada beberapa faktor yang memengaruhi ROI, antara lain tingkat risiko investasi, jangka waktu investasi, dan inflasi.

🔥 Trending:  4 Cara Menghitung Harga Wajar Saham 2024

Semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi pula ROI yang diharapkan. Namun, semakin panjang jangka waktu investasi, semakin rendah ROI yang diharapkan. Selain itu, inflasi juga dapat mempengaruhi ROI karena dapat mempengaruhi harga barang atau jasa yang menjadi objek investasi.

Apa bedanya ROI dengan laba bersih?

ROI dan laba bersih memiliki perbedaan. ROI menghitung persentase keuntungan yang diperoleh dari investasi dibandingkan dengan biaya investasi, sedangkan laba bersih menghitung selisih antara pendapatan dan biaya.

Dalam kata lain, ROI mengukur efektivitas investasi, sedangkan laba bersih mengukur keuntungan yang diperoleh dari bisnis secara keseluruhan.

Apakah ROI selalu akurat dalam menilai efektivitas investasi?

ROI dapat memberikan gambaran awal tentang efektivitas investasi, namun tidak selalu akurat dalam menilai efektivitas investasi.

Terdapat beberapa kelemahan dalam menggunakan ROI, antara lain ROI tidak memperhitungkan faktor waktu, seperti inflasi, dan tidak mempertimbangkan risiko investasi. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan beberapa metode evaluasi investasi lainnya, seperti net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR), untuk memastikan keputusan investasi yang lebih akurat.

Kesimpulan

ROI merupakan ukuran yang penting bagi investor untuk menentukan apakah investasi yang dilakukan efektif atau tidak. ROI mengukur persentase keuntungan yang diperoleh dari investasi dibandingkan dengan biaya investasi. Semakin tinggi ROI, semakin efektif investasi yang dilakukan. Namun, ROI tidak selalu akurat dalam menilai efektivitas investasi karena tidak memperhitungkan faktor waktu dan risiko investasi. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan beberapa metode evaluasi investasi lainnya, seperti NPV dan IRR, untuk memastikan keputusan investasi yang lebih akurat.

Dalam menghitung ROI, perlu diketahui biaya investasi yang dikeluarkan, termasuk biaya lain yang terkait dengan investasi tersebut. Contohnya adalah biaya pelatihan dan pengembangan karyawan, biaya perawatan mesin, dan biaya pemasaran. Dalam melakukan investasi, penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi ROI, seperti tingkat risiko investasi, jangka waktu investasi, dan inflasi.

🔥 Trending:  Cara Menghitung Average Down Saham: Menjaga Keuntungan dan Mengurangi Risiko

Dalam contoh-contoh di atas, ROI dapat dihitung dengan menggunakan rumus ROI = (Keuntungan – Biaya) / Biaya x 100%. Contohnya, jika Anda menginvestasikan uang sebesar Rp. 1.000.000.000 dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 200.000.000, maka ROI yang Anda peroleh adalah 20%. Namun, perlu diingat bahwa ROI tidak selalu akurat dalam menilai efektivitas investasi karena tidak memperhitungkan faktor waktu dan risiko investasi.

Sebagai investor, Anda perlu mempertimbangkan berbagai metode evaluasi investasi yang ada untuk memastikan keputusan investasi yang lebih akurat. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi ROI dalam melakukan investasi. Dengan demikian, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan mendapatkan hasil investasi yang lebih baik.

* Ikuti Berita dan Info Menarik Lainnya di Google News